12/4/15

Isi Pidato Bung Tomo yang Menggetarkan

Perpusku
Loading...

10 November 1945 adalah Hari Pahlawan Nasional yang diperingati setiap tahun untuk mengenang sebuah pertempuran heroik yang terjadi di Surabaya. Dimana pertempuran itu dipicu tewasnya seorang jenderal tentara sekutu, Aubertin Walter Sothern Mallaby, komandan Brigade Infanteri ke-49 Divisi ke-23, Korps Tentara ke-15 Inggris Raya. 

Dalam pertempuran yang menewaskan hampir dua ribu tentara sekutu, baik yang berkebangsaan Inggris maupun dari divisi India itu, adalah sosok Sutomo atau lebih dikenal sebagai Bung Tomo, yang mebakar semangat pemuda-pemuda Surabaya dengan pidatonya yang sangat menggetarkan. 
Bung Tomo

Berikut ini adalah teks pidato Bung Tomo:
Pidato Bung Tomo pertama:

Bismillahirahmanirahim
Merdeka!!!

Saudara-saudara, rakyat jelata di seluruh Indonesia.
Terutama saudara-saudara penduduk kota Surabaya.

Kita semuanya telah mengetahui, 
Bahwa hari ini, tentara Inggris telah menyebarkan pamflet-pamflet yang memberikan suatu ancaman kepada kita semua.
Kita diwajibkan untuk dalam waktu yang mereka tentukan, menyerahkan senjata-senjata yang telah kita rebut dari tangannya tentara Jepang.

Mereka telah minta supaya kita datang pada mereka itu dengan mengangkat tangan.
Mereka telah minta supaya kita semua datang pada mereka itu dengan membawa bendera putih, tanda bahwa kita menyerah kepada mereka.

Saudara-saudara, di dalam pertempuran-pertempuran yang lampau, kita sekalian telah menunjukkan,
Bahwa rakyat Indonesia di Surabaya, pemuda-pemuda yang berasal dari Maluku, pemuda-pemuda yang berasal dari Sulawesi, pemuda-pemuda yang berasal dari Pulau Bali, pemuda-pemuda yang berasal dari Kalimantan, pemuda-pemuda dari seluruh Sumatera, pemuda Aceh, pemuda Tapanuli, dan seluruh pemuda Indonesia yang ada di Surabaya ini.
Di dalam pasukan-pasukan mereka masing-masing.
Dengan pasukan-pasukan rakyat yang dibentuk di kampung-kampung.
Telah menunjukkan satu pertahanan yang tidak bisa dijebol. 
Telah menunjukkan satu kekuatan, sehingga mereka itu terjepit di mana-mana.
Hanya karena taktik yang licik daripada mereka itu saudara-saudara, 
Dengan mendatangkan presiden dan pemimpin-pemimpin lainnya ke Surabaya ini, maka kita tunduk untuk meberhentikan pertempuran.
Tetapi pada masa itu, mereka telah memperkuat diri, dan setelah kuat, sekarang inilah keadaannya.

Saudara-sadara, kita semuanya, kita bangsa Indonesia yang ada di Surabaya ini, akan menerima tantangan tentara Inggris itu.
Dan kalau pimpinan tentara Inggris yang ada di Surabaya ingin mendengarkan jawaban rakyat Indonesia, ingin mendengarkan jawaban seluruh pemuda Indonesia yang ada di Surabaya ini.

Dengarkanlah ini tentara Inggris!
Ini jawaban kita! ini jawaban rakyat Surabaya! ini jawaban pemuda Indonesia kepada kau sekalian!
Hey tentara Inggris! kau menghendaki bahwa kita ini akan membawa bendera putih untuk takluk kepadamu!
Kau menyuruh kita mengangkat tangan datang kepadamu!
Kau menyuruh kita membawa senjata-senjata yang telah kita rampas dari tentara Jepang untuk diserahkan kepadamu!
Tuntutan itu, walaupun kita tahu, bahwa kau sekalian akan mengancam kita, untuk menggempur kita dengan seluruh kekuatan yang ada!
Tetapi inilah jawaban kita.
Selama banteng-banteng Indonesia, masih mempunyai darah merah, yang dapat membikin secarik kain putih, Merah dan Putih!
Maka selama itu, tidak akan kita mau menyerah kepada siapapun juga!

Saudara-saudara rakyat Surabaya, siaplah, keadaan genting.
Tetapi saya peringatkan sekali lagi,
Jangan mulai menembak, baru kalau kita ditembak, maka kita akan ganti menyerang mereka itu.
Kita tunjukkan bahwa kita ini adalah benar-benar orang yang ingin merdeka.

Dan untuk kita saudara-saudara,
Lebih baik kita hancur-lebur daripada tidak merdeka.
Semboyan kita tetap, Merdeka atau Mati.

Dan kita yakin saudara-saudara, pada akhirnya pastilah kemenangan akan jatuh ke tangan kita.
Sebab Allah selalu berada di pihak yang benar.
Percayalah saudara-saudara, Tuhan akan melindungi kita sekalian.

Allahu Akbar!!! Allahu Akbar!!! Allahu Akbar!!!
Merdeka!!!


Pidato Bung Tomo kedua:

Bismillahirahmanirahim

Merdeka!!!

Saudara-saudara tukang-tukang becak, Saudara-saudara bakul-bakul soto, bakul-bakul tahu,
Saudara-saudara orang-orang Madura, tukang rombengan, 
Saudara-saudara wong-wong kampung Suroboyo,
Saudara-saudara arek-arek Suroboyo, pemuda-pemuda Suroboyo,
Dan saudara-saudara semua, pemuda-pemuda Indonesia, yang tergabung dalam pasukan-pasukannya masing-masing di Surabaya ini,
Habiskanlah lawan kita!
Pertahankanlah kota kita ini!
Tuhan akan beserta kita.
InshaAllah saudara-saudara, kemenangan akhir pasti kita yang  mencapainya.

Allahu Akbar!!! Allahu Akbar!!! Allahu Akbar!!!
Merdeka!!!

Silakan Tinggalkan Komentar Anda :