5/19/16

Pengertian Konflik Sosial dan Jeni-jenisnya

Loading...

Konflik merupakan salah satu bagian dalam interaksi sosial yang berbentuk disosiatif. Konflik ini jika dibiarka berlarut-larut dan berkepanjangan serta tidak segera ditangani akan menimbulkan terjadinya disintegrasi sosial suatu bangsa. Suatu keadaan yang memiliki peluang besar untuk timbulnya konflik adalah perbedaan. Perbedaan yang dimaksud adalah perbedaan kepentingan.

Pengertian Konflik Sosial dan Jeni-jenisnya

A. Pengertian Konflik Sosial
Sebelum lebih jauh berbicara tentang konflik ada baiknya diketahui dulu arti konflik. Beberapa ahli memberikan definisi tentang konflik dari sudut pandang masing-masing. Berikut ini adalah pendapat mereka tentang pengertian konflik.

1. Pengertian Konflik Sosial Menurut Basil Bernstein
Menurut Berstein, konflik merupakan suatu pertentangan atau perbedaan yang tidak dapat dicegah. Konflik ini mempunyai potensi yang memberikan pengaruh positif dan negatif dalam interaksi manusia.

2. Pengertian Konflik Sosial Menurut Robert M.Z. Lawang
Menurut Lawang, konflik adalah perjuangan memperoleh status, nilai, kekuasaan, di mana tujuan mereka yang berkonflik tidak hanya memperoleh keuntungan, tetapi juga untuk menundukkan saingannya.

3. Pengertian Konflik Sosial Menurut Ariyono Suyono
Menurut Ariyono Suyono, konflik adalah proses atau keadaan di mana dua pihak berusaha menggagalkan tercapainya tujuan masing-masing disebabkan adanya perbedaan pendapat, nilai-nilai ataupun tuntutan dari masing-masing pihak.

4. Pengertian Konflik Sosial Menurut James W. Vander Zanden
Menurut Zanden dalam bukunya Sociology, konflik diartikan sebagai suatu pertentangan mengenai nilai atau tuntutan hak atas kekayaan, kekuasaan, status atau wilayah tempat yang saling berhadapan, bertujuan untuk menetralkan, merugikan ataupun menyisihkan lawan mereka.

5. Pengertian Konflik Sosial Menurut Soerjono Soekanto
Menurut Soerjono Soekanto, konflik merupakan suatu proses sosial di mana orang per orangan atau kelompok manusia berusaha untuk memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan yang disertai ancaman atau kekerasan.

Dari berbagai pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa konflik berlangsung dengan melibatkan orangorang atau kelompok-kelompok yang saling menantang dengan ancaman kekerasan. Dalam bentuk ekstrimnya, konflik dilangsungkan tidak hanya sekadar untuk mempertahankan hidup dan eksistensi. Konflik juga bertujuan sampai tahap pembinasaan eksistensi orang atau kelompok lain yang dipandang sebagai lawan atau saingannya.

B. Jenis-jenis Konflik Sosial
Konflik adalah proses sosial yang di dalamnya orang perorang atau kelompok manusia berusaha mencapai tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan dengan menggunakan ancaman atau kekerasan. Sebagai bagian masyarakat negara  dan masyarakat dunia, tidak ada seorang pun yang menginginkan timbulnya konflik. Walaupun demikian, konflik akan selalu ada di setiap pola hubungan dan juga budaya. Pada dasarnya konflik merupakan fenomena dan pengalaman alamiah.

Konflik dalam masyarakat dibedakan menjadi konflik pribadi, konflik rasial, konflik antarkelas sosial, konflik internasional, konflik berbasis massa politik, dan konflik antarkelompok.

1. Konflik Pribadi
Konflik pribadi adalah pertentangan yang terjadi antara orang per orang. Masalah yang menjadi dasar perlawanan atau konflik pribadi biasanya juga masalah pribadi. Konflik pribadi tidak jarang terjadi antara dua orang sejak mulai berkenalan. Biasanya hal itu terjadi jika sejak awal di antara mereka sudah tidak ada rasa simpati dan tidak saling menyukai. Akan tetapi, tidak jarang pula terjadi konflik di antara dua orang yang sudah lama saling kenal dan menjalin hubungan baik. Dalam perjalanan hubungan persahabatan itu terjadi konflik yang tidak bisa disatukan.

Dalam konflik pribadi masing-masing pihak berusaha memusnahkan lawannya. Di antara orang yang bertikai saling memaki dan menghina bahkan bisa terjadi perkelahian fisik.

2. Konflik Rasial
Konflik rasial adalah pertentangan kelompok ras yang berbeda karena kepentingan dan kebudayaan yang saling bertabrakan. Konflik rasial sudah berlangsung lama dalam sejarah kehidupan manusia. Konflik rasial umumnya terjadi karena salah satu ras merasa sebagai golongan yang paling unggul dan paling sempurna di antara ras lainnya. Konflik rasial misalnya, terjadi di Afrika Selatan yang terkenal dengan politik apartheid. Konflik ini terjadi antara golongan kulit putih yang merupakan kelompok penguasa dan golongan kulit hitam yang merupakan golongan mayoritas yang dikuasai.

Konflik antarras di Afrika Selatan ini meluas tidak hanya pada isu seputar masalah rasial, tetapi sampai ke masalah ekonomi, politik, dan sosial budaya. Secara nyata golongan penguasa yang notabene kulit putih memisahkan aktivitasaktivitas ekonomi dan sosial budaya. Mereka telah menyediakan tempat tersendiri yang terpisah untuk melakukan aktivitasnya.

Konflik ini berakhir dengan dimenangkannya pemilu oleh golongan kulit hitam. Politik apartheid kemudian dihapuskan di Afrika Selatan. Contoh lain konflik rasial adalah konflik antara suku Indian dengan para migran dari Eropa. Kelompok migran orang-orang Eropa ini berusaha membinasakan eksistensi suku-suku Indian.

3. Konflik Politik
Masalah politik merupakan aspek yang paling mudah untuk menyulut ketidaknyamanan atau ketidaktenangan dalam masyarakat. Masalah politik sering mengakibatkan konflik antarmasyarakat. Konflik politik merupakan konflik yang menyangkut golongan-golongan dalam masyarakat maupun di antara negara-negara yang berdaulat. Konflik politik pernah terjadi antara Indonesia dan Malaysia pada tahun 1963.

4. Konflik Antarkelas Sosial
Konflik antarkelas sosial merupakan pertentangan antara dua kelas sosial. Konflik itu terjadi umumnya dipicu oleh perbedaan kepentingan antara kedua golongan tersebut. Misalnya, antara karyawan pabrik dengan pemiliknya karena tuntutan kenaikan gaji dari karyawan akibat minimnya tingkat kesejahteraan.

5. Konflik Internasional
Konflik internasional, yaitu pertentanganyang melibatkan beberapa kelompok negara (blok) karena perbedaan kepentingan. Banyak kasus terjadinya konflik internasional sebenarnya bermula dari konflik antara dua negara karena masalah politik atau ekonomi. Konflik berkembang menjadi konflik internasional karena masing-masing pihak mencari kawan atau sekutu yang memiliki kesamaan visi atau tujuan terhadap masalah yang dipertentangkan. Dengan demikian, terjadilah konflik internasional. Contoh konflik internasional adalah Perang Dunia II. Konflik terjadi antara kelompok sekutu dan kelompok sentral.
Konflik Internasional Perang Dunia 1


6. Konflik Antarkelompok
Konflik antarkelompok terjadi karena persaingan dalam mendapatkan mata pencaharian hidup yang sama atau karena pemaksaan unsur-unsur budaya asing. Selain itu, karena ada pemaksaan agama, dominasi politik, atau adanya konflik tradisional yang terpendam. Misalnya, hubungan antara golongan mayoritas dan minoritas. Koalisi golongan minoritas mungkin dalam bentuk sikap menerima, agresif, dan menghindari atau asimilasi.

Silakan Tinggalkan Komentar Anda :