Perpusku: Geografi

Showing posts with label Geografi. Show all posts
Showing posts with label Geografi. Show all posts

2/19/19

Geografi : Pengertian, Ruang Lingkup, Ilmu Penunjang, Objek Studi, dan Tujuan Pembelajarannya

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi pada abad milenium ini, disebabkan adanya perkembangan seluruh unsur atau aspek ilmu pengetahuan dan teknologi. Akibatnya sangat berpengaruh terhadap perubahan kondisi kelompok-kelompok sosial/masyarakat. Perubahan kelompok masyarakat menyebabkan berkembangnya ilmu pengetahuan sosial. Ruang lingkup ilmu pengetahuan sosial (IPS) meliputi ilmu geografi, sejarah, ekonomi, sosiologi, dan politik. Lalu, apakah pengertian Geografi?
peta geografi

1. Pengertian Geografi
Kata geografi berasal dari bahasa Yunani: geo berarti bumi dan graphein berarti tulisan. Jadi, secara harfiah, geografi berarti tulisan tentang bumi. Oleh karena itu, geografi sering juga disebut ilmu bumi. Akan tetapi, yang dipelajari dalam geografi bukan hanya mengenai permukaan bumi saja, melainkan juga berbagai hal yang ada di permukaan bumi, di luar bumi, bahkan benda-benda di ruang angkasa pun turut menjadi objek kajian geografi. Dengan demikian, definisi singkat di atas perlu diperluas dan dilengkapi sehingga mencakup semua hal yang dikaji dalam studi geografi. Berikut ini beberapa batasan atau definisi dari beberapa pakar Geografi.

a. Pengertian Geografi menurut Hart Shorne
Geografi adalah disiplin ilmu yang berusaha untuk menguraikan dan menginterpretasikan karakter variabel dari suatu tempat ke tempat lainnya di bumi sebagai tempat kehidupan manusia (Hart Shorne, 1960).

b. Pengertian Geografi menurut Fielding
Geografi adalah studi tentang lokasi dan tatanan fenomena pada permukaan bumi dan proses-proses yang menyebabkan distribusi fenomena tersebut (Fielding, 1974).

c. Pengertian Geografi menurut Yeates dan Hagget
Geografi adalah ilmu pengetahuan tentang perkembangan nasional dan pengujian terhadap teori-teori yang menjelaskan dan memperkirakan distribusi spasial dan lokasi berbagai karakteristik dari permukaan bumi (Yeates and Hagget, 1979).

d. Pengertian Geografi menurut Semlok dan Nursid Sumaatmaja
Geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang kelingkungan atau kewilayahan dalam konteks keruangan (Semlok 1988 dan Nursid Sumaatmaja, 1997)

2. Ruang Lingkup Geografi 
Geografi sebagai ilmu terus berkembang (expanding environment), perkembangannya begitu luas sehingga para pakar geografi (geograf) cenderung untuk membagi menjadi cabang-cabang ilmu pembantu guna menunjang pengetahuan geografi. Dalam perkembangannya, geografi menguraikan tentang permukaan bumi, iklim, ruang angkasa, penduduk, flora, dan fauna serta hasil-hasil yang diperoleh dari bumi, yaitu hasil interaksi antara manusia dengan lingkungannya.

Jika bumi dipandang dari segi teori lingkungan hidup, permukaan bumi dapat dikelompokkan menjadi tiga lingkungan, yaitu sebagai berikut.

a. Lingkungan fisik(physical environment) atau abiotik adalah segala sesuatu di sekitar manusia yang berupa makhluk tak hidup, misalnya tanah, udara, air, dan sinar matahari.

b. Lingkungan biologis(biological environment) atau biotik adalah segala sesuatu di sekitar manusia yang berupa makhluk hidup, seperti binatang, tumbuh-tumbuhan termasuk di dalamnya adalah manusia.

c. Lingkungan sosial(social environment) adalah segala sesuatu di sekitar manusia yang berwujud tindakan atau aktivitas manusia baik dalam hubungannya dengan lingkungan alam maupun hubungan antarmanusia.

3. Ilmu Penunjang Geografi 
Ilmu yang menerangkan aspek fisik meliputi geografi matematik, geologi, geomorfologi, meteorologi, oceanografi, dan sebagainya. Ilmu yang menerangkan aspek sosial seperti antropologi, geografi ekonomi, geografi politik, dan sebagainya.

a. Aspek Fisik 
1) Geografi matematik, yaitu astronomi (ilmu falak), ilmu yang objeknya mempelajari benda-benda langit, bumi sebagai satelit, matahari sebagai bintang-bintang di langit.
2) Geologi, yaitu ilmu yang mempelajari bumi secara keseluruhan, asal kejadian, struktur, komposisi dan sejarahnya (termasuk perkembangan kehidupan), dan proses alamiah yang membuat perkembangannya hingga sampai sekarang. Geologi meliputi cabang-cabang ilmu sebagai berikut.
a) Kristalografi, mineralogi, dan petrologi.
b) Struktur geologi, dan geofisika.
c) Stratigrafi dan historis geologi.
d) Geologi fisik dan geomorfologi.
3) Geomorfologi, yaitu ilmu yang objeknya tentang bentuk-bentuk permukaan bumi dan segala proses yang menghasilkan bentukbentuk tersebut. Proses yang dominan adalah pelapukandan erosi.
4) Meteorologi, yaitu ilmu yang objeknya mempelajari atmosfer, udara, cuaca, suhu, angin, awan, hujan, radiasi, matahari, dan sebagainya.
5) Oceanografi, yaitu ilmu yang objeknya mempelajari perairan laut serta gerakannya, pasang surut, arus, kedalaman, temperatur, kadar garam, dan nilai ekonomisnya. Juga tentang geologi dasar laut dan sebagainya.

b. Aspek Sosial 
1) Geografi sosial/sosiologi, ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses sosial termasuk perubahan sosial, yaitu kaidah-kaidah sosial, lembaga-lembaga sosial, kelompok-kelompok sosial, dan lapisan sosial. Sedangkan proses sosialadalah pengaruh timbal balik berbagai segi kehidupan bersama.
2) Geografi ekonomi (geografi sosial ekonomi), ilmu yang objeknya mempelajari hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungannya dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup untuk dapat mencapai kesejahteraan dalam hidupnya.
3) Geografi politik, ilmu yang objeknya mempelajari/studi tentang hubungan antara daratan dan lautan dengan politik untuk tujuan politik luar negeri. Jadi, metode/cara mempergunakan prinsipprinsip geografi untuk meramalkan perkembangan politik dunia.
4) Antropologi/antropogeografi, ilmu yang objeknya mempelajari tentang penyebaran masyarakat bangsa-bangsa di bumi sehubungan dengan lingkungan geografi. Para ahli menganggap antropogeografi sama dengan humangeografi.
5) Biogeografi, ilmu yang objeknya mempelajari kehidupan/biosfer di muka bumi (di darat, laut, dan udara).

4. Objek Studi Geografi 
Objek studi geografi sangat luas, namun dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu atmosfer, geosfer dan hidrosfer.

a. Atmosfer 
Atmosfer atau ruang angkasa atau antariksa yang sangat menarik untuk dijadikan penelitian. Ternyata di ruang angkasa penuh dengan benda-benda langit yang jumlahnya tak terhingga (miliaran) dan mempunyai bentuk yang berbeda-beda. Ada yang disebut bintang sejati (bintang tetap), planet (bintang beredar), komet (bintang berekor),  meteor(bintang beralih),  bulan (satelit), planetoid(asteroid), dan debu kosmis(debu udara). Objek benda-benda langit diselidiki oleh ilmu astronomi. Keadaan cuaca, angin, awan, hujan diselidiki oleh ilmu meteorologi. Keadaan iklimdiselidiki oleh ilmu klimatologi.

b. Geosfer
Kulit bumi itu keadaannya berlapis-lapis, lapisan yang paling luar tebalnya ± 40 km yang terdiri atas lapisan sial(si – silica – al – aluminium) dan lapisan sima (si – silica – ma – magnesium) terletak di bawahnya. Kedua lapisan ini disebut kerak bumi atau kulit bumi (litosfer). Lapisan di bawah kerak bumi adalah lapisan plastis, tebalnya ± 2.900 km, disebut lapisan selubungatau mantel (misosfer). Lapisan di bawah mantel tebalnya ± 2.000 km terdiri atas unsur besi cairdisebut lapisan inti luar. Lapisan di bawah inti luar adalah lapisan inti bumiyang terdiri atas unsur besi padat dengan jari-jari ± 1.370 km, baik inti luar maupun inti dalam yang disebut barisfer. Lapisan barisfer terdiri atas unsur nikel dan besi atau nife(niculum ferum). Mengenai kejadian, struktur, dan komposisi batu-batuan kulit bumi diselidiki oleh ilmu geologi, sedangkan sifat batu-batuannya diselidiki oleh ilmu geofisika. Banyak sekali objek geosfer yang dipelajari Geografi antara lain sebagai berikut.
1) Tentang penyebaran makhluk hidup secara geografi baik flora maupun manusia. 2) Bentuk-bentuk muka bumi dan segala proses yang menghasilkan bentuk-bentuk tersebut seperti terjadinya pegunungan, lembah, ngarai, jurang, dan dataran tinggi.
3) Tentang fosil-fosil serta bentuk-bentuk kehidupan pada zaman pra sejarah yang terdapat pada lapisan bumi seperti fosil komodo dan gajah mamut.
4) Tentang penyebaran bangsa-bangsa dan adat-istiadat di muka bumi, ada ras kulit putih, kulit hitam, kulit kuning, kulit merah, dan kulit sawo matang (cokelat).

c. Hidrosfer atau Perairan
Hidrosfer adalah perairan yang mengelilingi bumi berupa samudera, laut, sungai, danau, gletser, air tanah, mata air, dan sebagainya. Perbandingan luas perairan dan luas daratan bumi adalah 72 : 28. Keadaan laut mengenai air serta gerakannya pasang surut, arus laut, dalamnya, suhunya, kadar garamnya, dan nilai ekonomisnya diselidiki oleh oceanografi, sedangkan hidrografiadalah ilmu yang mempelajari hubungannya dengan pencatatan survei, pemotretan laut, danau, sungai, dan sebagainya.

5. Tujuan Pembelajaran Geografi 
Tujuan pembelajaran Geografi meliputi tiga aspek, yaitu pengetahuan, keterampilan, dansikap.

a. Pengetahuan 
1) Mengembangkan konsep dasar Geografi yang berkaitan dengan pola keruangan dan proses-prosesnya.
2) Mengembangkan pengetahuan sumber daya alam, peluang, dan keterbatasannya untuk dimanfaatkan.
3) Mengembangkan konsep dasar Geografi yang berhubungan dengan lingkungan sekitar dan wilayah negara/dunia.

b. Keterampilan 
1) Mengembangkan keterampilan mengamati lingkungan fisik, lingkungan sosial, dan lingkungan binaan.
2) Mengembangkan keterampilan mengumpulkan, mencatat data, dan informasi yang berkaitan dengan aspek-aspek keruangan.
3) Mengembangkan keterampilan analisis, sintesis, kecenderungan, dan hasil-hasil dari interaksi berbagai gejala geografis.

c. Sikap 
1) Menumbuhkan kesadaran terhadap perubahan fenomena geografi yang terjadi di lingkungan sekitar.
2) Mengembangkan sikap melindungi dan tanggung jawab terhadap kualitas lingkungan hidup.
3) Mengembangkan kepekaan terhadap permasalahan dalam hal pemanfaatan sumber daya.
4) Mengembangkan sikap toleransi terhadap perbedaan sosial dan budaya.
5) Mewujudkan rasa cinta tanah air dan persatuan bangsa.

Itulah tadi penjelasan lengkap mengenai Pengertian geografi, ruang lingkup geografi, ilmu penunjang geografi, objek studi geografi, serta tujuan pembelajaran geografi.

1/24/17

Litosfer dan Susunan Lapisannya

Apakah yang dimaksud dengan Litosfer? Bagaimanakah susunan lapisan litosfer? Mari kita pelajari pengertian dari litosfer dan susunan lapisannya.

Pengertian Litosfer
Litosfer adalah lapisan batuan atau kulit bumi yang mengikuti bentuk bumi dengan ketebalan kurang-lebih 1200km. Litosfer berasal dari kata litos yang berarti batu, dan sfer/spaira yang berarti bulatan.
Litosfer terdiri atas beberapa lempengan keras. Lempeng ini bergeser dan bergerak di atas astenosfer, yaitu lapisan yang lebih lunak.
Tebal litosfer tidak merata. Di bagian benua/daratan, litosfer lebih tebal daripada di bawah samudera.

Susunan Lapisan Litosfer
Seperti halnya bawang, bumi terdiri dari lapisan-lapisan penyusun. Secara umum lapisan bumi terdiri dari barisfer (inti), asthenosfer (pengantara), dan litosfer (kerak). Susunan litosfer terdiri dari dua lapisan, yaitu:

1. Lapisan Sial
Lapisan Sial aadalah lapisan kulit bumi yang tersusun atas logam silisium dan aluminium, senyawanya dalam bentuk SiO2 dan Al2O3.
Dalam lapisan ini terdapat batuan sedimen, granit, andesit, jenisjenis batuan metamorf, dan batuan lain yang terdapat di daratan benua. Lapisan sial disebut juga lapisan kerak yang bersifat padat dan kaku, berketebalan rata-rata ± 35 km. Kerak ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu kerak benua dan kerak samudera.
a. Kerak benua, merupakan benda padat yang terdiri atas batuan beku granit pada bagian atasnya dan batuan beku basalt pada bagian bawahnya. Kerak ini yang menempati sebagai benua.
b. Kerak samudera, merupakan benda padat yang terdiri atas endapan di laut pada bagian atas, kemudian di bawahnya batuan-batuan vulkanik dan yang paling bawah tersusun atas batuan beku gabro dan peridotit. Kerak ini menempati sebagai samudera.

2. Lapisan sima
Lapisan Sima adalah lapisan kulit bumi yang disusun oleh logamlogam silisium dan magnesium dalam bentuk senyawa SiO2 dan MgO. Lapisan ini mempunyai berat jenis yang lebih besar daripada lapisan sial karena mengandung besi dan magnesium, yaitu mineral ferromagnesium dan batuan basalt. Lapisan sima merupakan bahan yang bersifat elastis dan mempunyai ketebalan rata-rata 65 km.

10/11/16

Daerah-daerah Budaya di Dunia

Para ahli geografi membedakan kawasan suatu daerah berdasarkan kondisi fisik dan budayanya, baik yang berupa material (gedung-gedung, jalan, penguasaan teknologi), maupun spiritual (keagamaan, keyakinan, adat, kebudayaan). Perbedaan antarwilayah secara kultural di permukaan bumi dibagi menjadi sembilan wilayah budaya.

Daerah-daerah budaya di dunia tersebut adalah sebagai berikut:
1. Daerah budaya kutub.
2. Daerah budaya Eropa dan Anglo-Ameria
3. Daerah budaya Amerika Latin
4. Daerah budaya kering
5. Daerah budaya Afrika
6. Daerah budaya Timur
7. Daerah budaya Australia-Selandia Baru
8. Daerah budaya Pasifik
9. Daerah budaya Sosialis


Daerah Budaya Kutub
Daerah Budaya Kutub
Wilayah ini meliputi daerah-daerah dengan geografis yang tinggi, terutama di bumi belahan utara yang tertutup salju, tundra, dan taiga. Suku bangsa asli yang tinggal di wilayah ini termasuk ke dalam ras mongoloid. Mata pencaharian utama penduduk wilayah kutub adalah menangkap ikan atau memelihara rusa kutub. Pertanian di wilayah ini tidak mungkin dilakukan keran tanahnya tertutup salju.
Kehidupan masyarakat kutub merupakan kehidupan nomadis bercirikan kegotong-royongan dan bercorak komunal primitif. Organisasi politik tidak berkembang di wilayah ini dikarenakan penduduknya masih sedikit. Kemajuan-kemajuan yang terjadi lebih disebabkan karena terjadinya kontak dengan dunia luar.

Daerah Budaya Eropa dan Anglo-Amerika
Peradaban Eropa bersumber dari Bangsa Yunani, Romawi, dan Yahudi-Kristen. Secara umum, watak peradaban dunia Barat adalah agresif, progresif, dan serakah. Penduduknya mayoritas beragama Kristen.

Masyarakat di wilayah ini bermata pencaharian agraris bertaraf tinggi, dan industri dengan teknologi modern yang menjamin taraf kehidupan rakyatnya. Gejala urbanisasi dan mobilitas sosial meningkat. Spesialisasi di segala bidang kehidupan meluas, kreatifitas tampak di bidang kesusastraan, musik, dan bidang seni lainnya. Di Eropa telah lahir berbagai paham politik seperti demokrasi, nasionalisme, dan komunisme. Setelah usai perang dunia kedua, Eropa terpecah secara politis menjadi dua, Eropa Timur dengan paham komunis dan Eropa Barat dengan paham emperialis.

Budaya Eropa juga mewariskan budaya Anglo-Amerika di wilayah Amerika Utara. Wilayah geografisnya yang luas dan kekayaan sumber daya alam yang melimpah memberikan banyak keuntungan bagi penduduknya. Di kawasan ini, kapitalisme, indrustrialisme, dan urbanisme bersama-sama mencapai puncaknya. Sumber daya alam yang dimanfaatkan berupa pertambangan dan pertanian dengan mekanisasi dan otomatisasi, sehingga menghasilkan taraf hidup yang tinggi.

Daerah Budaya Amerika Latin
Amerika Latin merupakan wilayah Benua Amerika bagian tengah dan selatan. Kebanyakan penduduk Amerika Latin merupakan imigran dari Iberia, sehingga bahasa yang dipakai umumnya bahasa Spanyol, kecuali Brasil yang berbahasa Portugis. Penduduknya mayoritas beragama Katolik Roma. Arsitektur mediteranian tampak menghiasi kota-kota di wilayah ini. Kekacauan politik seringkali terjadi dan memaksa militer di negara-negara Amerika Latin menerapkan pemerintahan diktator.

Daerah Budaya Kering/Gurun
Daerah Budaya Kering
Benua Asia bagian tengah dan Afrika bagian utara merupakan kawasan kering padang rumput sampai gurun pasir. Secara klimatologis dinamakan wilayah semiarid sampai arid. Di masa lampau, kebanyakan penduduk di wilayah ini hidup nomaden dengan mata pencaharian beternak. Pertanian hanya terbatas di oase-oase yang kemudian menjadi tempat tinggal permanen. Komunikasi dan transportasi antarwilayah diusahakan oleh karavan (kafilah) yang keberadaannya berkaitan erat dengan perternakan dan menggembala. Jaringan kafilah ini luas dan telah berjasa dalam persebaran kota-kota dan desa-desa di seluruh wilayah ini.

Umumnya masyarakat daerah gurun menganut agama Islam dengan tipe budaya semakin ke barat semakin bercorak Arab-Berber. Sedangkan semakin ke timur semakin bercorak Turki-Mongolia. Kehidupan mereka yang terpisah-pisah secara geografis menyebabkan tidak terdapat keseragaman etnik maupun bahasa. Daerah kering yang dulu serba miskin, sekarang ini sudah menjadi negara-negara kaya dengan penemuan tambang-tambang minyak. Negara-negara yang kaya akan minyak tersebut antara lain Arab Saudi, Irak, Iran, Libya, dan Uni Emirat Arab. Negara-negara tersebut dikenal dengan nama negara petro-dollar.

Daerah Budaya Afrika
Dilihat secara keseluruhan, penduduk Afrika merupakan ras Negroid, walaupun di Afrika Selatan telah tinggal orang kulit putih sejak dua abad yang lalu. Penduduk Afrika beranekaragam etnik, bahasa, agama, dan budayanya. Adanya gurun yang luas dibagian tengah dan hutan lebat di wilayah tropik menjadikan wilayah ini menjadi kawasan yang minim sarana komunikasi dan transportasi sehingga lambat dalam perkembangan teknologi.

Mata pencaharian penduduk Afrika banyak yang semula hanya sebagai pengumpul hasil hutan, berburu, kemudian beternak, dan pertanian primitif.
Terjadinya kolonialisme Eropa membawa perubahan di wilayah ini. Ras negroid diperjual-belikan sebagai budak di Benua Amerika. Tetapi semenjak berakhirnya perang dunia kedua, lambat laun berakhir pula penjajahan di Benua Afrika. Saat ini bangsa negro telah mengalami kemajuan pesat utamanya dalam bidang olahraga. Bahkan sekarang ini banyak klub-klub olahraga di negara-negara bangsa kulit putih didominasi oleh bangsa negro.

Daerah Budaya Timur
Asia merupakan kawasan budaya yang beriklim musim (Moonsoon Asia). Wilayah Asia terdiri dari negara-negara dengan keragaman etnik, bahasa, dan agama. Karakteristik yang mengelompokkan bangsa-bangsa di kawasan ini menjadi satu kawasan adalah kondisi sosial ekonomi (dengan pengecualian Jepang, Hongkong, Singapura, dan Korea Selatan). Kesamaan kondisi sosial ekonomi antara lain berupa kemiskinan material, kelambanan ekonomi, jumlah penduduk, buta huruf, dan pola hidup pedesaan.

Daerah Budaya Australia Selandia Baru
Daerah Budaya Australia-Selandia Baru
Sama halnya dengan kawasan Anglo-Amerika, kawasan ini berakar pada budaya Barat, yaitu Eropa. Penduduk aslinya berjumlah kecil  (suku Aborigin) sehingga yang disebut orang Australia adalah orang pendatang berkulit putih. Mata pencaharian di kawasan ini seimbang antara pertanian dan industri. Taraf hidup tinggi, pendidikan baik, bersemangat, dan progresif. Tempat tinggal penduduk Australia dan Selandia Baru kebanyakan di perkotaan, dan pengaruh budaya Amerika berkembang juga di kawasan ini.

Daerah Budaya Pasifik
Letak wilayah budaya ini di Samudera Pasifik yang luas dan dapat dirinci menjadi tiga kelompok budaya, yaitu Melanesia, Mikronesia, dan POlinesia. Lautan menjadi sumber makanan, sarana komunikasi, dan transportasi karena lingkungannya berupa laut. Kedatangan penjajah dari Barat mengakibatkan munculnya perkebunan dan pertambangan. Setelah perang dunia kedua gerakan kebangkitan bangsa mulai muncul di wilayah ini, terutama di bidang politik, budaya, ekonomi, dan sosial. Proses dekolonisasi yang sedang terjadi ditandai dengan bersatunya secara politis penduduk pulau-pulau Samoa Barat, Fiji, Papua Nugini, Tonga, Nauru sebagai Melanesia.

Daerah Budaya Sosialis
Eropa bagian timur dan sebagian besar wilayah Rusia secara geografis sebenarnya dekat dengan Eropa Barat. Namun, Rusia dan negara-negara satelitnya telah mengklaim dirinya atas kepemilikan corak budaya tertentu. Paham komunis dengan sistem ekonomi dan politik yang digariskan Karl Marx mendasari hidup kemasyarakatan yang khas. Saat ini dengan berakhirnya negara komunis Uni Soviet berakhir pula dominasi budaya komunis di kawasan ini. Banyak negara-negara Eropa Timur dan negara-negara pecahan Uni Soviet sekarang telah menjadi anggota Uni Eropa dan NATO.

Adaptasi Genetis dan Adaptasi Somatis

Kehidupan manusia tidak lepas dari perubahan-perubahan yang terjadi dari waktu ke waktu. Perubahan tersebut antara lain perubahan lingkungan fisik, lingkungan biologis, serta lingkungan sosial. Terjadinya perubahan-perubahan tersebut menyebabkan seluruh makhluk hidup termasuk manusia perlu melakukan penyesuaian dengan lingkungannya agar dapat mempertahankan hidup dan memenuhi kebutuhan hidup yang diperlukan. Penyesuaian diri terhadap perubahan lingkungan ini dinamakan adaptasi.

Adaptasi dari makhluk hidup khususnya dapat dibedakan dalam dua jenis, yaitu adaptasi genetis dan adaptasi somatis.
Adaptasi Somatis dan Somatis
Adaptasi Genetis
Adaptasi genetis adalah penyesuaian bentuk struktur tubuh terhadap lingkungannya yang diturunkan dari generasi sebelumnya ke generasi selanjutnya. Setiap lingkungan hidup selalu merangsang penghuninya untuk membentu struktur tubuh tertentu. Struktur yang terbentuk ini dapat bersifat menurun dan permanen, sehingga dapat dikatakan adanya hubungan yang kuat antara struktur tertentu dari organisme dengan lingkungan hidupnya. Manusia memiliki banyak ciri-ciri genetika yang spesifik dibanging makhluk lainnya.
Adaptasi Genetis

Ciri-ciri genetika manusia itu antara lain sebagai berikut:
1. Mempunyai susunan gigi yang lengkap
a. Gigi incisivus untuk mengerat seperti binatang pengerat (rodentia).
b. Gigi caninus untuk merobek-robek daging seperti binatang pemakan daging (carnivora).
c. Gigi molar untuk menghancurkan makanan seperti binatang pemakan tumbuhan (herbivora).
2. Memiliki organ pencernaan dengan enzim-enzim dan kekuatan-kekutatan khusus yang ada di dalamnya.
3. Mempunyai struktur badan yang lengkap, termasuk susunan syaraf yang menjadikan manusia sebagai makhluk hidup "berakal".

Keadaan sifat-sifat genetika tersebut membuat manusia mempunyai toleransi yang besar terhadap lingkungan hidupnya.

Adaptasi Somatis
Adaptasi somatis adalah adaptasi yang berbentuk perubahan struktural ataupun fungsional, bersifat sementara serta tidak diturunkan kepada keturunannya. Apabila terjadi perubahan lingkungan yang baru, maka struktur atau fungsinya bisa berbeda pula sesuai dengan perubahan yang terjadi. Misalnya, pada daerah panas, kulit menusia akan berubah menjadi lebih gelap, sedangkan di daerah dingin akan menjadi lebih terang. Di daerah pegunungan dengan kadar oksigen yang lebih rendah dari daerah pantai, bentuk jantung dan paru-paru juga akan menyesuaikan menjadi lebih besar.
Adaptasi Somatis

Selain mengubah struktur dan fungsi pada manusia, adaptasi somatis juga dapat mengubah kamampuan manusia. Dengan kemampuan ini manusia menjadi lebih mudah menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan yang bermacam-macam.

Berbagai alat yang diproduksi manusia semakin lama semakin kompleks sesuai dengan kemajuan teknologi mereka, misal kemajuan teknologi di bidang kontruksi bangunan, pakaian, persenjataan, obat-obatan, sampai teknologi ekplorasi luar angkasa. Kemampuan ini tidak dapat dijumpai pada makhluk lain seperti binatang maupun tumbuhan. Adaptasi somatis ini juga mampu membentuk sifat-sifat manusia menjadi agresif, pemalas, pemarah, dan sebagainya.

Adaptasi manuusia berbeda dengan adaptasi hewan dan tumbuhan, karena adaptasi manusia mencakup berbagai hal. Adaptasi manusia ini lebih terlihat pada perubahan perilaku dan budayanya sebagai respons yang tepat terhadap tantangan lingkungan. Kondisi yang berbeda akan menimbulkan adaptasi yang berbeda pula, misalnya cara berpakaian, mata pencaharian, bahasa, dan lain sebagainya. Secara keseluruhan adaptasi akan membentuk pola-pola kebudayaan yang berbeda-beda dan membentuk wilayah kebudayaan (cultural region).

10/9/16

Sumber Daya Alam, Pengertian & Jenis-jenisnya

Lingkungan berfungsi sebagi sumber daya yang mendukung hidup dan kehidupan manusia. Berbagai macam sumber daya alam tersedia di sekitar kita. Tinggi rendahnya penghargaan terhadap suatu sumber daya tergantung dari kebutuhan orang yang memerlukannya. Kegunaan sumber daya alam ditentukan oleh kebutuhan manusia dan kemauan serta kemapuan manusia untuk mengusahakannya. Sumber daya ada untuk memenuhi segala kebutuhan fisik manusia.
Sumber Daya Alam Dapat Diperbarui dan Tidak Dapat Diperbarui
Pengertian Sumber Daya Alam
Sumber daya adalah segala sesuatu yang berguna dan mempunyai nilai di dalam kondisi di mana kita menemukannya. Sesuatu yang belum diketahui menfaatnya tidak dapat dikatakan sebagai sumber daya karena tidak mempunyai nilai. Sebaliknya, sesuatu yang meskipun ada gunanya tetapi tersedia dalam jumlah yang relatif besar dibanding dengan permintaan, juga bukan merupakan sumber daya. Sumber daya alam adalah segala sesuatu yang terdapat di alam sekitar yang merupakan hasil bentukan alam dan dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.

Jenis-jenis Sumber Daya Alam

Sumber daya alam dapat dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan kelestarian, terbentuknya, dan nilai ekomomisnya.

Berdasarkan Kelestarian Pemanfaatannya
1. Sumber Daya Alam yang Dapat Diperbarui
Sumber daya alam yang dapat diperbarui adalah sumber daya alam yang jika digunakan secara terus-menerus dalam jangka waktu tertentu akan kembali seperti sediakala dan dapat digunakan lagi untuk diambil manfaatnya.
Contoh Sumber daya alam yang dapat diperbarui: air, tanah, tumbuh-tumbuhan, dan hewan.
2. Sumber Daya Alam yang Tidak Dapat Diperbarui
Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui yaitu jika digunakan secara terus-menerus, maka lama-kelamaan akan habis dan tidak dapat dihasilkan sendiri oleh manusia.
Contoh sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui: mineral logam, mineral bukan logam, dan mineral penghasil energi.

Berdasarkan Proses Terbentuknya

Menurut proses terbentuknya sumber daya alam dapat digolongkan menjadi 3 jenis.
1. Sumber Daya Biotik
Sumber daya biotik adalah sumber daya yang terbentuk karena adanya proses kehidupan seperti tumbuh dan berkembang biak, misalnya tumbuh-tumbuhan dan hewan.
2. Sumber Daya Fisik
Sumber daya fisik adalah sumber daya yang terbentuk karena adanya proses fisik dan kekuatan alamm, misalnya tanah, air, udara dan barang-barang tambang.
3. Sumber Daya Alam Lingkungan
Yaitu sumber daya perpaduan antara sumber daya fisik dan sumber daya biotik yang dapat memebentuk suatu lingkungan tertentu, misalnya lingkungan pegunungan, lembah, pantai, gunung berapi, dan panorama alam yang lain.

Berdasarkan Nilai Kegunaan
Berdasarkan nilai guna atau ekonomisnya, sumber daya alam dibedakan menjadi tiga jenis.
1. Sumber Daya Alam Ekonomis Tinggi
Sumber daya alam ini didapatkan dengan biaya tinggi. Contohnya: mineral logam mulia seperti emas, perak, dan intan.
2. Sumber Daya Alam Ekonomis Rendah
Cara mendapatkannya dengan biaya relatif murah dan tersedia dalam jumlah cukup banyak. Contoh: pasir, batu, gamping.
3. Sumber Daya Alam Non-Ekonomis
Didapatkan tanpa mengeluarkan biaya sama sekali atau dengan kata lain tanpa pengorbanan serta tersedia dalam jumlah tidak terbatas. Contoh: udara, sinar matahari, dan angin.

10/8/16

Masalah Kependudukan di Indonesia

Indonesia yang terdiri dari beribu-ribu pulau yang tersebar dari barat sampai ke timur, dan didiami oleh penduduk dengan berbagai suku bangsa, mengakibatkan munculnya unsur-unsur sosial yang menjadi ciri khas tersendiri bagi pendududknya. Hal itu menyebabkan timbulnya berbagai permasalahan kependudukan yang sekarang semakin bertambah kompleks. Masalah kependudukan yang utama di Indonesia, antara lain adalah jumlah penduduk yang besar, tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi, dan persebaran penduduk yang tidak merata.

Jumlah Penduduk yang Besar
Perumahan KumuhJumlah penduduk yang besar mengakibatkan munculnya  masalah-masalah sebagai berikut.
a. Kurangnya bahan pangan, dibuktikan dengan yang dilakukan pemerintah, masih adanya penduduk di negara kita yang kekurangan pangan baik yang kelaparan maupun kurang gizi.
b. Kurangnya kecukupan perumahan, hal ini dapat kita lihat masih banyak penduduk yang tinggal di rumah kurang layak (rumah kumuh).
c. Kurangnya kecukupan fasilitas umum seperti fasilitas pendidikan, kesehatan, rekreasi, dan sebainya.
d. Kurangnya kecukupan lapangan pekerjaan, masih banyak pengangguran dan makin banyanya tenaga kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di luar negeri. Hal ini menunjukkan masih kurangnya lapangan pekerjaan di dalam negeri.
e. Tingginya angka kriminalitas sebagai akibat dari kurangnya lapangan pekerjaan yang ada.

Tingkat Pertumbuhan Penduduk yang Tinggi
TKW Babu
 Tingkat pertumbuhan penduduk di Indonesia yang masih tinggi menyebabkan tingginya jumlah penduduk. Pada saat ini jumlah penduduk sudah lebih dari 200 juta, menduduki urutan ke-empat di dunia setelah Cina, India, dan Amerika Serikat. Hal ini tentunya akan menimbulkan permasalahan dalam berbagai bidang. Penduduk Indonesia yang besar tetapi dengan kualitas yang relatif rendah dapat dilihat berdasarkan indikator-indikator sebagai berikut.

a. Tingginya angka kematian bayi,
b. Rendahnya angka harapan hidup,
c. Tingginya rasio beban tanggungan,
d. Tingkat pendidikan yang rata-rata masih rendah sehingga menjadikan daya saing juga rendah.
e. Banyaknya TKI yang bekerja di luar negeri sebagai pembantu rumah tangga dan pekerja kasar.

Persebaran Penduduk yang Tidak Merata
Masalah yang tidak kalah penting adalah penyebaran penduduk yang tidak merata baik antarpulau maupun antar kota dan desa. Penduduk yang tinggal di perkotaan sekarang ini sudah mencapai angka 40 persen. Hal ini akan menimbulkan masalah yang rumit baik di kota maupun di desa. Semakin besar penduduk yang tinggal di kota menuntut banyaknya fasilitas, utamanya lapangan pekerjaan yang harus tersedia. Kurangnya lapangan pekerjaan menimbulkan berbagai penyakit masyarakat seperti kriminalitas, prostitusi, pengemis, gelandangan, dan sebagainya. Sementara itu bagi desa yang ditinggalkan  penduduknya akan kekurangan sumber daya manusia yang mengelola lahan pertanian. Hal ini bisa menyebabkan produksi pangan menurun, dan yang lebih fatal akan kekurangan bahan pangan terutama beras.
Perumahan Padat Penduduk
Penyebaran penduduk antarpulau di Indonesia juga tidak merata. 60% dari total penduduk Indonesia tinggal di Pulau Jawa, padahal luas pulau Jawa hanya 7% dari luas daratan Indonesia. Hal ini akan menimbulkan ketidakseimbangan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam di Jawa maupun di luar Jawa. Di Jawa kelebihan penduduk sedangkan di luar Jawa kekurangan penduduk.

12/24/15

Tiga Tipe Fauna di Indonesia (Barat, Tengah, dan Timur), Ciri-ciri, dan Contohnya

Fauna di Indonesia beranekaragam dan tersebar luas di seluruh wilayah kepulauan Indonesia. Menurut catatan para ahli zoologi, kawasan Indonesia ditempati hampir sekitar 2.827 jenis fauna vertebrata non ikan. Dari jumlah tersebut 848 jenis merupakan jenis fauna endemik (jenis fauna yang hanya terdapat di Indonesia). Bahkan, Indonesia meruapakan negara kedua di dunia setelah Brasil yang memiliki keanekaragaman hayati.
Berdasarkan tinjauan zoologi (ilmu tentang hewan), tipe fauna di Indonesia dibedakan menjadi tiga, yaitu:

Fauna Tipe Indonesai Barat
Fauna tipe Indonesia barat ini juga disebut fauna tipe Asiatis, karena tipe fauna disini mempunyai kesamaan dengan fauna Asia. Daerah-daerah persebaran fauna Indonesia bagian barat ini sama dengan daerah persebaran flora Indonesia barat, wilayahnya meliputi pulau-pulau Sumatera, Kalimantan, Jawa, Bali, dan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Batas persebaran fauna Asiatis bagian timur juga sama dengan batas persebaran flora Asiatis, yaitu garis Wallace.
Fauna tipe Indonesia barat atau Asiatis ini memiliki ciri-ciri tertentu yang membedakan dengan fauna tipe lainnya.
Ciri-ciri fauna tipe Indonesia barat
- Adanya binatang menyusui berbadan besar, seperti gajah, kerbau, sapi, dan lain-lain.
- Banyak dijumpai berbagai jenis kera
- Banyak terdapat ikan air tawar
- Jenis-jenis burung tidak banyak macamnya
- Banyak ikan berbetuk lebar dan warnanya sesuai dengan warna airnya.
Contoh fauna tipe Indonesia barat
Beberapa contoh jenis fauna Indonesia bagian barat yaitu: gajah, harimau Sumatera, badak bercula satu, badak Sumatera, tapir, anjing hutan, musang, banteng, orang utan, aneka monyet, aneka burung dengan ukuran tubuh relatif kecil, burung hantu, ikan lemuyu, ikan bawal, selar, ikan kembung, ikan layang, ikan ekor kuning, dan lain-lain.

Fauna Tipe Indonesia Tengah
Tipe fauna Indonesia bagian tengah ini disebut juga fauna peralihan atau fauna Australis-Asiatis. Daerah persebarannya di antara garis Wallace dan garis Webber. Pulau dan kepulauan yang termasuk daerah persebaran fauna Indonesia tengah ini sama dengan daerah persebaran flora Indonesia tengah.
Jenis fauna atau hewan pada daerah ini ada yang bersifat endemis (hanya dijumpai di daerah itu saja), ada juga yang berasal dari daerah lain.
Contoh fauna tipe Indonesia tengah
Fauna atau hewan-hewan yang termasuk dalam fauna Indonesia tengah antara lain: babi rusa, anoa, burung maleo, komodo, dan lain-lain.

Fauna Tipe Indonesia Timur
Fauna Indonesia Timur disebut juga sebagai fauna tipe Australis, sebab banyakmempunyai kesamaan dengan fauna di Australia. Daerah penyebaran fauna tipe Indonesia Timur ini berada mulai dari garis Webber ke timur sampai batas Provinsi Papua dengan negara Papua Nugini.
Ciri-ciri fauna tipe Indonesia timur
- Banyak binatang menyusui berukuran kecil
- Banyak dijumpai binatang berkantung
- Jenis burung memiliki bulu berwarna-warni
- Terdapat sedikit jenis kera
- Ikan air tawar jenisnya sangat sedikit
- Ikan laut kebanyakan memiliki bentuk bulat memanjang.
Contoh fauna tipe Indonesia timur
Burung cendrawasih, burung merak, burung kasuari, burung nuri, burung kakaktua, kanguru, Anseranas semi palmata (sejenis angsa yang hanya terdapat di Merauke saja), kanguru pohon (Dendralogus ursinus), Gouravictor (sejenis merak dengan mahkota), babi duri moncong panjang, dan lain sebagainya.

Kondisi Fauna Indonesia pada Masa Prasejarah
Kondisi hewan pada zaman Prasejarah pada dasarnya tidak banyak berbeda dengan kondisi saat ini. Hewan-hewan masa Praserajah seperti kera, gajah, kerbau liar, badak, banteng, dan babi rusa sudah ada sejak zaman itu. Sebagian dari hewan-hewan tersebut menjadi hewan buruan sebagai sumber makanan manusia prasejarah. Sebagian hewan punah karena ditangkap dan dimakan manusia. Sedangkan sebagian yang lain masih hidup karena kemampuannya membebaskan dari berbagai gangguan serta dapat menyesuaikan dengan keadaan lingkungannya.

Keanekaragaman fauna di Indonesia tentunya perlu kita jaga kelestariannya. Jika tidak, maka fauna tersebut akan terancam punah. Bangsa Indonesia tentu akan mengalami banyak kerugian karena fauna tersebut memiliki fungsi dan peran masing-masing pada kelangsungan ekosistem. Di samping itu, manfaat bagi manusia juga akan hilang jika flora dan fauna tersebut punah.
 
Loading...