3/19/16

Pengertian Fotosintesis & Sejarah Penemuannya

Perpusku
Loading...

Pengertian Fotosintesis
Fotosintesis adalah proses pemanfaatan energi matahari yang dilakukan oleh tumbuhan hijau untuk mengubah bahan kimia organik menjadi makanan. Cahaya matahari yang digunakan dalam proses fotosintesis adalah spektrum cahaya tampak dari ungu sampai merah. Selama proses fotosintesis dihasilkan karbohidrat dan oksigen.

Secara sederhana, reaksi kimia yang terjadi pada proses fotosintesis dapat dituliskan sebagai berikut.

6CO2 (karbon dioksida) + 6H2O (air) ------> C6H12O6 (glukosa) + 6O2 (oksigen)

dari reaksi tersebut, dapat diketahui syarat-syarat agar berlangsung proses fotosintesis, yaitu sebagai berikut.
1. Karbon dioksida (CO2), diambil oleh tumbuhan dari udara bebas melalui stomata (mulut daun).
2. Air diambil dari dalam tanah oleh akar dan diangkut ke daun melalui pembuluh kayu (xilem).
3. Cahaya matahari berperan untuk menghidrolisis air.
4. Klorofil (zat hijau daun), sebagai penerima energi dari cahaya matahari untuk melangsungkan proses fotosintesis.
Fotosintesis
Sejarah Penemuan Fotosintesis
Dalam sejarah, beberapa ahli telah melakukan penelitian yang berkaitan dengan fotosintesis, antara lain Joseph Priestley, Ingenhousz, Engelman, Sachs, Hill, dan Blackman.

1. Joseph Priestley
Pada tahun 1772, Joseph Priestley, seorang ahli kimia inggris memperlihatkan bahwa tumbuhan mengeluarkan suatu gas yang dibutuhkan dalam pembakaran. Dia mendemonstrasikan hal ini dengan cara membakar lilin dalam suatu wadah tertutup sampai api mati. Lalu ia menyimpan setangkai tumbuhan mint dalam ruang tertutup itu dan dapat mempertahankan nyala api sampai beberapa hari. Meskipun Priestley tidak tahu jenis gas apa yang dikeluarkan tumbuhan, tetapi apa yang dilakukannya memperlihatkan bahwa tumbuhan menghasilkan oksigen ke udara.

2. Ingenhousz
Pada tahun 1799, seorang dokter berkebangsaan Inggris bernama Jan Ingenhousz berhasil membuktikan bahwa proses fotosintesis menghasilkan oksigen (O2). Ia melakukan percobaan dengan tumbuhan air Hydrilla verticillata di bawah corong kaca bening terbalik yang dimasukkan ke dalam gelas kimia berisi air. Jika Hydrilla vercillata terkena cahaya matahari, maka akan timbul gelembung-gelembung gas yang akhirnya mengumpul di dasar tabung reaksi. Ternyata gas tersebut adalah oksigen. Beliau juga membuktikan bahwa cahaya berperan penting dalam proses fotosintesis dan hanya tumbuhan hijau yang dapat melepaskan oksigen.

3. Engelmann
Engelmann berhasil membuktikan bahwa klorofil merupakan faktor yang harus ada dalam proses fotosintesis pada tahun 1822. Ia melakukan percobaan dengan ganggang hijau Spyrogira yang kloroplasnya berbentuk pita melingkar seperti spiral. Dalam percobaan tersebut ia mengamati bahwa hanya kloroplas yang terkena cahaya mataharilah yang mengeluarkan oksigen. Hal itu terbukti dari banyaknya bakteri aeorob yang bergerombol di sekitar kloroplas yang terkena cahaya matahari.

4. Sachs
Seorang ahli botani Jerman bernama Julius Sachs, pada tahun 1860 membuktikan bahwa proses fotosintesis menghasilkan amilum (zat tepung). Adanya zat tepung ini dapat dibuktikan dengan uji yodium, sehingga percobaan Sachs ini juga disebut uji yodium.

5. Hill
Theodore de Smussure, seorang ahli kimia dan fisiologi tumbuhan dari Swiss menunjukkan bahwa air diperlukan dalam proses fotosintesis. Temuan ini diteliti lebih lanjut sehingga pada tahun 1937 seorang dokter berkebangsaan Inggris bernama Robin Hill berhasil membuktikan bahwa cahaya matahari diperlukan untuk memecah air (H2O) menjadi hidrogen (H) dan oksigen (O2). Pemecahan ini disebut fotolis.

Silakan Tinggalkan Komentar Anda :