5/28/16

Lembaga Sosial, Ciri-ciri , Fungsi, dan Tipe-tipenya

Loading...

Lembaga sosial yang terdapat di masyarakat memiliki ciri-ciri tertentu. J.L Gillin dan J.P Gillin seperti dikutip Soerjono Soekanto dalam Sosiologi Suatu Pengantar (1987) menguraikan beberapa ciri umum lembaga sosial sebagai berikut.

Lembaga Sosial, Ciri-ciri , Fungsi, dan Tipe-tipenya
1. Suatu lembaga sosial adalah organisasi pola-pola pemikiran dan pola-pola perilaku yang terwujud melalui aktivitas-aktivitas kemasyarakatan dan hasil-hasilnya, tata kelakuan, kebiasaan, serta unsur-unsur kebudayaan lainnya yang secara langsung maupun tidak langsung tergabung dalam satu bagian tertentu yang memiliki fungsi dalam masyarakat.

2. Usia suatu lembaga sosial lebih panjang daripada usia orang perorangan (individu) yang membentuknya, mempertahankannya, dan/atau mengubahnya. Misalnya, suatu bahasa selalu lebih dulu ada daripada kelahiran seseorang dan tetap ada setelah si pemakainya meninggal.

3. Setiap lembaga sosial memiliki nilai-nilai tersendiri, yaitu sistem gagasan mendasar yang dimiliki secara bersama-sama oleh sekelompok orang yang digunakan untuk menafsirkan berbagai hal yang telah, sedang, dan akan berlangsung dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, berdasarkan nilai-nilai yang dimiliki lembaga pendidikan, para pendukung lembaga tersebut percaya bahwa pendidikan penting artinya dalam memperluas wawasan orang dan membentuk kemandirian. Ketidakmampuan untuk mendapatkan kerja yang memuaskan sering dianggap terjadi karena prestasi pendidikan yang rendah.

4. Sistem kepercayaan dan aneka macam tindakan baru akan menjadi bagian lembaga sosial setelah melewati waktu yang relatif lama. Contohnya, tindakan mendidik anak dalam keluarga barn menghasilkan lembaga pendidikan setelah ratusan bahkan ribuan tahun.

5. Lembaga sosial mempunyai satu atau beberapa tujuan yang mungkin saja tidak sejalan dengan fungsi lembaga itu. Apabila dipandang dan sudut pandang kebudayaan, perbedaan fungsi dan tujuan sangat penting karena dapat menunjukkan betapa masyarakat akan berpegang teguh pada lembaga sosial yang sekaligus juga merupakan tujuan mereka.

6. Lembaga sosial mempunyai alat alat perlengkapan yang digunakan untuk mencapai tujuan lembaga yang bersangkutan. Misalnya, bangunan, tata tertib, peralatan, dan mesin.

7. Setiap lembaga sosial Memiliki lambang-lambang yang merupa kan ciri khas atau simbol. Lambang-lambang ini menggambarkan tujuan dan fungsi lembaga sosial yang bersangkutan. Selain itu, lambang ini memberikan identitas kepada warga masya rakat yang terlibat di dalarnnya. Lambang atau simbol ini dapat berbentuk benda, wama, tuhsan, maupun slogan. Misalnya, lembaga pendidikan memiliki slogan Tut Wuri Handayani, dan lembaga pemikahan memiliki simbol cincin kawin sebagai lambang kesetiaan tiada akhir, tak berpangkal dan tidak berujung.

8. Suatu lembaga sosial mempunyai tradisi tertulis maupun tidak tertulis, yang antara lain merumuskan tujuan dan tata tertib yang berlaku. Tradisi tersebut merupakan dasar dan lembaga didalam pekerjaannya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan pokok masyarakat tempat lembaga sosial tersebut menjadi bagiannya.                              


Fungsi-Fungsi Lembaga Sosial
Suatu lembaga sosial memiliki fungsi yang amat penting dalam masyarakat, yaitu sebagai "aturan main" yang menuntun jalannya kehidupan sosial. Fungsi ini debedakan menjadi dua jenis.

1. Fungsi Manifes dan Fungsi Laten
a. Fungsi Manifes Lembaga Sosial
Fungsi manifes adalah fungsi lembaga yang disadari (nyata). Maksudnya adalah, suatu lembaga mempunyai fungsi yang oleh banyak orang dipandang dan diharapkan akan dipenuhi oleh lembaga itu. Misalnya fungsi  keluarga. Semua orang mengetahui bahwa keluarga berfungsi untuk melanjutkan keturunan (reproduksi),  tempat mendidik dan memberikan perlindungan pada anak-anak (sosialisasi), dan sekaligus memberikan kebutuhan sandang pangan hingga anak-anak tumbuh menjadi individu yang mandiri. Sedangkan fungsi lembaga ekomoni, misalnya, menghasilkan dan mendistribusikan kebutuhan pokok dan mengarahkan arus modal ke tempat yang membutuhkan.

b. Fungsi Laten Lembaga Sosial
Fungsi laten adalah fungsi lembaga yang tidak disadari oleh masyarakat (tersembunyi) atau hanya disadari oleh orang-orang tertentu saja, tetapi berpengaruhamat besar bagi perkembangan masyarakat. Misalnya, keluarga juga berfungsi melakukan pengendalian sosial agar anggotanya tidak melakukan penyimpangan. Contoh lainnya, lembaga ekonomi juga memiliki fungsi meningkatkan jumlah pengangguran struktural, jika kegiatan ekonomi menggunakan mesin-mesin canggih, dan juga menciptakan jurang antara pengusaha dan buruh.

2. Fungsi Positif (Fungsional) dan Fungsi Negatif (disfungsional)
a. Fungsi Positif Lembaga Sosial
Suatu lembaga sosial dikatakan fungsional bagi kelangsungan hidup masyarakat apabila ikut mendukung kelangsungan hidup masyarakat. COntohnya lembaga pernikahan, pendidikan, dan olahraga. Lembaga seperti ini jelas memberikan fungsi positif bagi kelangsungan hidup bermasyarakat. Lembaga pernikahan mengatur bagaimana orang melangsungkan hubungan membangun keluarga dan melahirkan anak-anak yang penuh tanggung jawab. Lembaga pendidikan mendidik anak-anak untuk menuju kedewasaan dan kemandirian. Lembaha olahraga memberikan fungsi meningkatkan kualitas fisik dan kesehatan, serta menanamkan nilai-nilai sportivitas pada masyarakat.

b. Fungsi Negatif Lembaga Sosial
Sebaliknya, lembaga sosial dikatakan disfungsional  apabila keberadaannya merugikan kelangsungan hidup bermasyarakat. Misalnya, lembaga pasar gelap dan jaringan peredaran obat-obatan terlarang. Meskipun keduanya dikategorikan sebagai lembaga sosial karena di dalamnya terdapat seperangkat norma yang menjadi "aturan main", namun mereka sangat merugikan anggota masyarakat lain. Pasar gelap menyebabkan pendapatan pajak negara menjadi berkurang. Sedangkan jaringan peredaran obat-obatan terlarang dapat menyebabkan rusaknya masa depan generasi muda.

Tipe-tipe Lembaga Sosial
1. Berdasarkan Proses Terbentuknya
a. Cresive institution, adalah lembaga sosial yang tumbuh dari adat istiadat masyarakat sehingga menjadi lembaga sosial utama di dalam masyarakat itu. Misalnya, lembaga pernikahan dan lembaga agama (kepercayaan).
b. Enacted institution, adalah lembaga yang  sengaja dibentuk untuk memenuhi tujuan tertentu yang berakar dari kebiasaan-kebiasaan dalam masyarakat. Misalnya, lembaga hutang piutang dan lembaga perdagangan.

2. Berdasarkan Fungsinya
a. Operative institution, adalah lembaga sosial yang berfungsi untuk menghimpun pola-pola atau tata cara yang diperlukan untuk mencapai tujuan, misalnya lembaga industri.
b. Regulative institution, adalah lembaga yang berfungsi mengawasi adat istiadat atau tata cara yang tidak menjadi bagian mutlak dari lembaga sosial itu sendiri. Misalnya, lembaga hukum, lembaga kejaksaan, dan lembaga pengadilan.

3. Berdasarkan Tingkat Kepentingannya
a. Basic institution, adalah lembaga yang keberadaannya dianggap sangat penting untuk memelihara atau mempertahankan tata tertib dalam masyarakat. Misalnya, keluarga dan pendidikan.
b. Subsidiary institution, adalah lembaga sosial yang dianggap kurang penting. Misalnya, kegiatan rekreasi dan berbagai bentuk hiburan.

4. Berdasarkan Tingkat Penerimaan oleh Masyarakat
a. Social-sanctioned institution, adalah lembaga sosial yang diterima dengan baik oleh masyarakat. Misalnya, lembaga sekolah dan perusahaan.
b. Unsanctioned institution, adalah lembaga sosial yang ditolak oleh masyarakat meskipun masyarakat kadang-kadang tidak berhasil memberantasnya. Misalnya, perampokan, pencurian, pencopetan, korupsi, dan premanisme.

5. Berdasarkan Faktor-faktor Persebarannya
a. General institution, adalah lembaga sosial yang dikenal dan diterima di mana-mana. Misalnya, lembaga agama dan lembaga pendidikan.
b. Restricted institution, yaitu lembaga sosial yang diterima hanya oleh sebagian kecil msyarakat saja, atau kelompok-kelompok tertentu dalam suatu masyarakat saja. Misalnya, ajaran dari agama atau sekte tertentu.

Silakan Tinggalkan Komentar Anda :