10/4/16

Jenis Diskusi dalam Presentasi Laporan Penelitian

Loading...

Laporan penelitian yang telah ditulis biasanya kemudian didiskusikan atau dipresentasikan dalam kelompok tertentu sebelum dipublikasikan atau diumumkan kepada masyarakat umum. Hal ini penting untuk memperkuat hasil penelitian yang diperoleh dan untuk memperoleh masukan-masukan yang berguna bagi perbaikan laporan. Dengan presentasi ini, diharapkan laporan penelitian benar-benar dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

Kegiatan presentasi hasil penelitian ini biasanya dikenal dengan istilah "diskusi". Secara umum, diskusi dapat debedakan menjadi empat, yaitu diskusi panel, simposium, seminar, dan diskusi kelas.

Diskusi Kelas

Diskusi Panel
Diskusi panel adalah diskusi yang dilakukan oleh sekelompok orang guna membahas suatu topik yang menjadi perhatian umum. Dalam diskusi ini biasanya dihadirkan beberapa ahli dalam bidang yang dijadikan topik diskusi. Kepada para peserta diberikan kesempatan untuk bertanya atau meminta penjelasan tentang permasalahan yang dihadapi. Di era komunikasi modern seperti ini, diskusi panel dapat pula dilakukan di suatu studio TV atau radio yang disiarkan secara langsung, sehingga dapat diikuti oleh banyak orang dari jarak jauh.

Simposium
Simposium merupakan sejenis diskusi yang diikuti lebih banyak orang dalam bentuk pertemuan ilmiah. Di sini diadakan pembahasan prasaran-prasaran mengenai suatu permasalahan. Simposium menghadirkan beberapa pembicara dengan tujuan yang berbeda-beda. Diskusi dilakukan setelah masing-masing pembicara mengemukakan pendapatnya.

Seminar
Seminar adalah pertemuah ilmiah yang dilakukan oleh sekelompok orang atau berupa persidangan untuk membahas suatu masalah di bawah pimpinan moderator. Moderator biasanya dipegang oleh seorang pakar (ahli) di bidang yang menjadi topik diskusi. Seminar biasanya diakhiri atau ditutup dengan kesimpulan-kesimpulan yang dibacakan dalam bentuk resume seminar dan merupakan keputusan-keputusan sebagai hasil kebulatan pendapat semua peserta.

Diskusi Kelas
Diskusi kelas adalah sebuah seminar kecil yang dilakukan oleh siswa-siswa dalam kelasnya masing-masing. Sebuah diskusi kelas akan menjadi sangat menarik apabila membahas mengenai hasil penelitian yang dilakukan oleh siswa-siswa itu sendiri (bisa juga dalam bentuk kelompok), sesuai dengan prosedur ilmiah yang telah dipelajari sebelumnya. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam suatu diskusi kelas adalah:
1. Laporan penelitian atau pengamatan telah disiapkan dan dibuat ringkasannya, sehingga dapat diperbanyak dan dibagikan kepada kelompok lain yang menjadi peserta diskusi.
2. Memilih anggota kelompok untuk menjadi moderator atau pemimpin diskusi.
3. Memilih wakil dari masing-masing kelompok untuk menjadi penyaji penyaji makalah, yaitu orang yang menyampaikan laporan penelitian tersebut di depan kelas.
4. Memilih beberapa orang dari kelompok lain untuk bertindak sebagai pembahas, yaitu siswa yang akan menanggapi atau mengulas dan memberikan komentar terhadap laporan yang disajikan oleh penyaji makalah.
5. Menunjuk seorang notulen yang bertugas mencatat pokok-pokok pikiran dari penyaji, pembahas, dan penanya selama berlangsungnya diskusi.

Hal-hal yang berkenaan dengan etika selama berlangsungnya diskusi antara lain adalah:
1. Mengikutsertakan seluruh siswa kelas tersebut.
2. Pembicara, pembahas, dan penanya tidak boleh terkesan bicara sendiri dan diskusi tidak boleh didominasi oleh orang-orang tertentu saja, sehingga peserta lainnya terlihat pasif. Di sinilah moderator harus berperan aktif untuk dapat membuat diskusi berjalan seimbang.
3. Peserta hendaknya mendengarkan  dengan tertib, menyimak, dan mencatat hal-hal yang menjadi kesimpulan atau hasil penelitian, dan mempersiapkan komentar atau saran terhadap laporan tersebut.
4. Dalam berdebat harus terarah dan tetap menjaga sopan santun, serta tidak terkesan mau menang sendiri.

Manfaat Diskusi
Diskusi memberikan manfaat yang baik bagi sisea dan keterampilan ini dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Diantara manfaat diskusi adalah:
1. Mengembangkan keberanian mengemukakan pendapat dengan bebas dan tetap dalam kerangka berpikir ilmiah, tanpa adanya tekanan atau pengaruh dari manapun.
2. Membina siswa agar mampu berpikir kritis, inovatif, dan kreatif.
3. Mengembangkan sikap toleransi atas perbedaan pendapat antara masing-masing orang.
4. Melatih diri untuk menerapkan konsep ilmu pengetahuan dan menyerap pengetahuan dari sesama teman anggota diskusi.

Silakan Tinggalkan Komentar Anda :