5/16/16

Pengertian Stratifikasi Sosial Menurut Para Ahli dan Beberapa Contohnya

Perpusku
Loading...

Seorang sosiolog, Pitirim A. Sorokin berpendapat bahwa sistem lapisan sosial merupakan ciri yang tetap dan umum dalam setiap masyarakat yang hidup teratur. Mereka yang memiliki sesuatu yang berharga dalam jumlah banyak akan dianggap berkedudukan dalam lapisan atas. Sedangkan mereka yang sedikit atau sama sekali tidak memiliki sesuatu yang berharga dalam pandangan masyarakat dianggap mempunyai kedudukan rendah.

Stratifikasi Sosial

Stratifikasi sosial merupakan pembedaan masyarakat secara vertikal. Dengan demikian, ada masyarakat yang menduduki lapisan atas dan ada pula yang menduduki lapisan bawah. Terjadinya pembedaan tersebut karena adanya sesuatu yang dianggap berharga dalam masyarakat. Secara umum stratifikasi sosial juga sering dikaitkan dengan persoalan kesenjangan atau polarisasi kelompok.

Stratifikasi ternyata tidak hanya terjadi di masa sekarang. Di masa kuno pun sudah terjadi. Sehingga filsuf Yunani, Aristoteles, mengatakan bahwa dalam negara terdapat tiga unsur, yaitu mereka yang kaya sekali, mereka yang melarat, dan merekea yang berada diantara keduanya.

Pengertian Stratifikasi Sosial
Pengertian Stratifikasi Sosial Menurut Pitirim A. Sorokin
Seorang sosiolog, Pitirim A. Sorokin berpendapat bahwa sistem lapisan sosial merupakan ciri yang tetap dan umum dalam setiap masyarakat yang hidup teratur. Mereka yang memiliki sesuatu yang berharga dalam jumlah banyak akan dianggap berkedudukan dalam lapisan atas. Sedangkan mereka yang sedikit atau sama sekali tidak memiliki sesuatu yang berharga dalam pandangan masyarakat dianggap mempunyai kedudukan rendah.

Pelapisan sosial atau stratifikasi atau social stratification berasal dari kata stratification dan social. Stratification berasal dari kata stratum (jamaknya strata) yang berarti lapisan. Mengenai stratifikasi sosial, Pitirim A. Sorokin memberikan definisi bahwa stratifikasi sosial adalah pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat (hirarkis). Dengan demikian, ada kelas-kelas tinggi dan kelas yang lebih rendah. Menurut Sorokin, inti dan dasar stratifikasi sosial adalah tidak adanya keseimbangan dalam pembagian hak dan kewajiban, kewajiban dan tanggung jawab nilai-nilai sosial dan pengaruhnya di antara anggota-anggota masyarakat.

Selain Pitirim A. Sorokin, banyak ahli sosiologi yang memberikan definisi tentang stratifikasi sosial. Pendapat mereka adalah sebagai berikut:
Pengertian Stratifikasi Sosial Menurut Astried S. Susanto
Astried menjelaskan bahwa stratifikasi sosial adalah hasil kebiasaan hubungan antarmanusia secara teratur dan tersusun sehingga setiap orang mempunyai situasi yang menentukan hubungannya dengan orang secara vertikal maupun mendatar dalam masyarakatnya. Contoh pelapisan sosial berdasarkan bidang pekerjaan menurut keahlian, kecakapan, dan keterampilan, seperti pada sebuah perusahaan terdapat golongan elite, profesional, semi profesional, tenaga terampil, tenaga semi terampil, dan tenaga tidak terlatih.

Pengertian Stratifikasi Sosial Menurut Bruce J. Cohen
Ia mengemukakan bahwa stratifikasi sosial adalah sistem yang menempatkan seseorang sesuai dengan kualitas danmenempatkan mereka pada kelas sosial yang sesuai. Contohnya pelapisan sosial berdasarkan tingkat pendidikannya.

Pengertian Stratifikasi Sosial Menurut Robert M.Z. Lawang
Lawang menjelaskan bahwa stratifikasi sosial adalah penggolangan orang yang ada dalam suatu sistem ke dalam lapisan-lapisan hirarkis menurut dimensi kekuasaan, priveless, dan prestise. Contohnya pelapisan sosial dalam sistem kasta.

Pengertian Stratifikasi Sosial Menurut Horton dan Hunt
Stratifikasi sosial berarti sistem perbedaan status yang berlaku dalam suatu masyarakat.

Pengertian Stratifikasi Sosial Menurut Soerjono Soekanto
Menurut Soekanto, stratifikasi sosial adalah pembedaan posisi seseorang atau kelompok dalam kedudukan berbeda-beda secara vertikal. Biasanya stratifikasi didasarkan pada kedudukan yang diperoleh melalui serangkain usaha perjuangan.

Pengertian Stratifikasi Sosial Menurut Max Weber
Max Weber menganggap stratifikasi sebagai penggolongan orang-orang yang termasuk dalam suatu sistem sosial tertentu ke dalam lapisan-lapisan hirarkis menurut dimensi kekuasaan, privilese dan prestise.

Baca juga:

 

Silakan Tinggalkan Komentar Anda :